Suatu ketika ada seorang klien yang bertanya kepada terapis bagaimana agar bisa menjadi seorang yang selalu berpikir positif. Sang terapis dengan senyumnya memberi selembar kertas putih dan sebuah bulpen kepada klien.
Terapis : Berapa usia anda sekarang ?
Klien : 35 tahun
Terapis : Ok, sekarang pegang bulpen ini dan tuliskan pada lembar kertas yang berwarna putih apa saja yang dapat anda syukuri dalam kehidupan anda selama 35 tahun tersebut.
[Hal yang sama bisa anda lakukan saat ini, dalam waktu 5 menit tuliskan apa yang dapat anda syukuri selama anda hidup sampai hari ini]
Setelah 5 menit berlalu, sang terapis bertanya kepada klien ‘berapa banyak yang anda dapatkan ?’. Tidak lebih dari 10 jawab sang klien.
Dalam setiap sesi training saya, bisa dihitung hanya sekitar 10% orang saja yang mampu menuliskan lebih dari 30 hal, bahkan tidak sedikit yang hanya mendapatkan kurang dari 5.
[Kalau anda berapa yang berhasil anda dapatkan ?]
Mendengar tidak lebih dari 10, sang terapis dengan senyumnya yang manis bercerita bahwa : Ternyata dalam hal bersyukur masih banyak orang yang belum terbiasa. Apa benar hanya 5 atau 10 hal yang bisa kita syukuri selama sekian puluh tahun hidup ini ? Umumnya banyak orang yang hanya bersyukur atas hal-hal yang besar saja misalkan dapat pekerjaan yang bagus, rumah yang bagus, kesehatan, punya suami/istri dan anak. Tapi seberapa sering kita bersyukur atas hal kecil yang sudah kita dapatkan, misalkan punya penghasilan, bisa makan 2 atau 3 kali sehari, punya air yang cukup, punya 2 mata yang bisa melihat, 2 telinga yang bisa mendengar, lidah yang bisa merasakan makanan, hidung yang bisa mencium aroma, 2 tangan yang bisa memegang benda, 2 kaki yang bisa berjalan, punya rambut, punya pakaian, punya sepatu, punya mobil/motor/sepeda, kasur untuk tidur dengan nyenyak, bisa sekolah, punya listrik, komputer, handphone, internet, email, dll.
Terapis : Sekarang coba lanjutkan kembali apa yang bisa anda syukuri dalam hidup anda selama 35 tahun tersebut ?
Klien tersebut melanjutkan kembali hal-hal besar maupun kecil yang dapat dia syukuri dalam hidupnya, setelah mencapai sekitar 50 hal tampak wajah klien mulai berubah menjadi lebih positif dan bergairah.
Terapis : Apa yang anda rasakan ketika anda menulis demikan banyak hal yang dapat anda syukuri tersebut ?
Klien : Saya merasa lebih nyaman, lebih bergairah dan lebih optimis akan hidup saya. Saya merasa menjadi orang yang sangat beruntung sekali dalam kehidupan ini.
Terapis : Apa yang terjadi kalau anda lakukan hal ini setiap hari sebelum anda tidur dan membayangkan apa yang dapat anda syukuri dalam 1 hari kehidupan anda ?
Klien : Harusnya saya menjadi orang yang semakin positif dan optimis dari hari ke hari.
Terapis : Tepat sekali, kalau begitu pulanglah dan lakukan hal tersebut maka anda akan menjadi pribadi baru yang positif dalam kehidupan ini.
-o-
Sebuah pepatah yang saya dapatkan ketika menonton sinetron ‘Namaku ATao’ di DaaiTV yang sangat menguatkan pentingnya sebuah rasa syukur yaitu ‘Ketika kita bersyukur terhadap berkah yang kita dapatkan itu artinya kita sedang menciptakan berkah yang baru’. Ini berarti semakin sering kita bersyukur semakin banyaklah energi dan berkah baru yang akan masuk dalam kehidupan kita.