Keikhlasan Memberi Pinjaman

Sincere-smallDalam diskusi dengan teman-teman di sebuah kelas training terucaplah sebuah topik tentang memberi pinjaman kepada keluarga, teman atau orang lain yang mungkin belum kita kenal. Artikel kali ini akan membahas paradigma memberi pinjaman yang pada akhirnya akan menjadikan kita semakin berarti dan kaya dalam kehidupan ini.

Anton : Wah kalau memberikan pinjaman kepada orang lain saya sudah sering dan kadang kapok karena yang pinjam tidak pernah mengembalikannya kepada saya.

John : Sama Pak, malah saya kehilangan teman hanya gara-gara dia pinjam uang dan tidak mengembalikan ke saya yang akhirnya dia tidak mau dihubungi lagi.

Dalam percakapan tersebut datanglah seorang teman lain (Pak Tua) yang secara usia sudah berumur dibandingkan dengan kami-kami yang memulai diskusi. Dengan seksama beliau menyimak apa yang kami diskusikan.

Pak Tua : Kalau anda meminjamkan uang kepada orang lain apakah anda mengharapkan uang itu kembali kepada anda ?

Anton : Ya harusnya kalau dia pinjam musti dikembalikan dong kepada yang memberikan pinjaman.

John : Saya juga setuju wajar dong kalau kita yang memberikan pinjaman menagih kepada yang meminjam. Itu khan fair bagi kedua belah pihak.

Pak Tua : Betul yang anda katakan tetapi dalam kehidupan ini ada hukum memberi dan menerima. Pernahkah anda mengamati kehidupan anda setelah memberi bantuan atau pinjaman kepada orang lain ternyata rezeki anda mengalir lebih deras ? Bukankah itu sebenarnya sudah pengembalian dari dia secara tidak langsung yang dikaruniakan Tuhan kepada kita ?

Satu minggu kemudian setelah mendengar perkataan Pak Tua, saya dan istri mencoba untuk mengiklaskan pinjaman kepada teman tanpa mengharapkan uang itu kembali dan apa yang terjadi ternyata keesokan harinya kami mendapatkan rezeki baru yang jauh lebih besar dari apa yang telah kami pinjamkan. Sungguh luar biasa ternyata dengan memberi secara ikhlas malah kita akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar dari apa yang sudah kita berikan.

Salam Prestasi,
Andreas Hartono
Mindset Motivator

4 thoughts on “Keikhlasan Memberi Pinjaman”

  1. Saya dulu seorang pengusaha,ya..lumayan lah. seiring berjalannya waktu kira-kira bulan Januari 2011 uang saya di bawa lari karyawan saya sebesr 200jt. dan saat ini saya sedang bener-bener jatuh.saya sudah bener-bener iklas,bahkan saya tidak membawa kasus ini ke ranah hukum, saya kasihan melihat anak dan istrinya.

    karena musibah ini akirnya saya bisa mengambil hikmah,walaupun keadaan saya saat ini bener-bener hancur:
    * Hidup yang diberikan Tuhan lebih penting dari segalanya*

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *