Mentalitas Orang Kaya

Dalam satu tahun terakhir, sehari saya bisa mendapatkan lebih dari 3 sms yang isinya adalah penawaran Kredit Tanpa Agunan alias KTA. Awalnya saya sangat kesal  dengan sms seperti ini karena saya menganggap mengganggu privacy saya, kemudian setelah beberapa bulan berjalan akhirnya saya memiliki sudut pandang yang berbeda yaitu tentang kegigihan dan usaha mereka dalam bekerja yang pantang menyerah. Saya yakin bahwa pengirim sms ini tahu konsekuensinya bahwa mereka akan dimaki-maki tetapi mereka tetap berusaha untuk mendapatkan penghasilan. Sampai di sini saya salut dengan mereka.

Tapi dalam beberapa bulan kemudian saya kembali menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sebenarnya adalah sebuah racun apabila tidak ditanggapi secara bijaksana oleh penerima sms dan orang-orang yang mendapatkan fasilitas KTA tersebut.

Dalam satu sesi training ada seorang owner yang berkata kepada saya bahwa percuma karyawan saya diberikan training motivasi karena besok mereka kembali akan demotivasi karena dikejar-kejar oleh debt collector. Mendengar perkataan dari owner tersebut paling tidak mengingatkan diri saya sendiri beberapa tahun yang lalu. Saya mengalami hal yang persis dikatakan oleh owner tersebut.

Maka dalam beberapa bulan terakhir ini saya merenungkan apa yang dapat saya lakukan dan akhirnya saya bertemu dengan orang-orang yang luar biasa dalam hal perencanaan keuangan dan kemudian muncullah training saya terbaru yang berisi Be Happy In Life yang mampu memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan financial dari perspektif mindset-knowledge-skill secara sinergi dan terintegrasi.

Artikel kali ini mengangkat salah satu poin dalam training Be Happy In Life tentang mindset dan kebahagiaan.

Orang Kaya dan Orang Miskin

Dalam salah satu trainingnya Tung Desem Waringin pernah berkata bahwa apabila uang di seluruh dunia dibagi rata maka setiap orang akan mendapatkan 24 miliar rupiah. Wow sebuah angka yang fantastis tentunya karena seketika kita semua akan menjadi orang kaya. Tapi ternyata katanya dalam waktu 5 tahun kemudian hanya tinggal 5% saja orang yang tetap kaya sisanya kembali hidup biasa-biasa saja dan sebagian besar kembali miskin.

Apa menyebabkan hal itu terjadi ? Tenyata satu hal yang ada dalam pikiran kita sendiri yaitu mindset. Inilah yang oleh Robert T. Kiyosaki diceritakan dengan ayah kaya dan ayah miskin yang memiliki perbedaan mendasar dalam hal mindset tentang keuangan dan kekayaan.

5% orang yang tetap kaya tersebut ternyata dalam pikirannya selalu berisi kata-kata “Apa yang harus kulakukan agar uangku ini bertambah banyak?” sedangkan sisanya sebanyak 95% berkata “Uang ini akan kugunakan untuk membeli apa ya?”. Ya dari pertanyaan ini saja kita sudah dapat menduga mengapa orang kaya menjadi semakin kaya dan orang miskin tetap miskin.

Sekarang ketika kita sudah mengetahui hal tersebut apakah kita tetap mau menjadi orang dalam kategori 95% ataukah bergeser masuk ke kategori 5% ? Ada sebuah kata-kata yang menarik dari seorang bernama Stephen R. Covey yang berkata kalau anda menginginkan perubahan besar maka ubahlah cara berpikir anda dan sering diucapkan oleh banyak orang dengan istilah Change Your Mind Change Your Life.

Sampai bertemu di artikel Be Happy In Life berikutnya.

Salam Prestasi,

Andreas Hartono
Mindset Motivator

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *