Berdoa Minta Uang Dikasih Malah Ditolak

Berdoa Minta Uang, Dikasih Malah Ditolak. Koq Bisa ? Hehehe

Berdoa minta uang, pernahkah kita melakukan ini ? Hehehe. Banyak diantara kita yang berdoa “Tuhan berikanlah rezeki yang melimpah kepada saya” atau doa-doa lainnya yang intinya meminta uang yang lebih kepada Tuhan. Tetapi sadarkah kita bahwa sebenarnya Tuhan telah begitu baik kepada kita tetapi kita yang menolak pemberian Tuhan untuk mendapatkan uang yang lebih banyak dengan berbagai cara dan alasan kita. Pernahkah kita diberikan pekerjaan lebih oleh atasan kita tetapi kita tolak atau kita kerjakan seadanya karena merasa itu bukan job desc atau pekerjaan kita ? Atau pernahkah kita diminta pulang lebih malam tetapi kita tolak atau kita melakukannya seadanya sambil menggerutu ? Mungkinkah pekerjaan lebih yang diberikan atasan kepada kita atau permintaan pulang lebih malam itu sebenarnya jalan Tuhan untuk kita mendapatkan rezeki yang lebih besar ?

Cerita berikut ini memberikan sebuah jawaban kepada kita bahwa sebenarnya Tuhan begitu baik tetapi kitalah yang sering menolaknya.

Di sebuah desa ada seorang pemuka agama yang sangat taat akan Tuhan. Dia selalu mengikuti semua permintaan Tuhan dan menjauhi larangan-laranganNya. Karena ketaatan itulah dia menjadi panutan di desa tersebut. Pada suatu hari turun hujan yang sangat deras hingga beberapa hari dan tak ayal lagi desa itupun mulai terjadi banjir. Perlahan-lahan air mulai naik hingga mencapai mata kaki orang dewasa. Sang pemuka agama percaya ini adalah cobaan dari Tuhan dan dia terus berdoa supaya hujan berhenti dan dia diselamatkan dari banjir tersebut. Dia berdoa dengan sangat hikmat “Tuhan aku percaya Engkau pasti akan menyelamatkan aku”. Selesai berdoa tiba-tiba ada seorang pengendara motor yang datang dan berteriak “Pak mari ikut saya sebelum banjir semakin tinggi!” Kemudian pemuka agama menjawab “Tidak terima kasih kamu jalan saja dulu”.

Hujan masih terus turun dan pemuka agama masih terus berdoa “Tuhan Engkau Maha Kuasa dan Maha Tahu dan Engkau pasti akan menyelamatkan aku”. Banjir semakin tinggi dan sudah mencapai paha orang dewasa, tiba-tiba muncul sebuah truk besar dan sang supir berteriak “Pak mari ikut saya sebelum banjir semakin tinggi lagi!” Kemudian pemuka agama menjawab “Tidak terima kasih kamu jalan saja dulu”.

Karena hujan belum juga redah selama berhari-hari maka sang pemuka agama mulai khawatir tetapi karena imannya dia masih tetap percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkannya. Dia pun berdoa semakin kyusuk kepada Tuhan. Ketika banjir sudah mencapai dada orang dewasa muncullah sebuah perahu karet dan orang yang berada di perahu tersebut berteriak “Pak mari ikut saya sebelum banjir ini menenggelamkan bapak!” Kemudian pemuka agama menjawab “Tidak terima kasih kamu jalan saja dulu”.

Di tengah kesulitannya pemuka agama terus bedoa “Tuhan Engkau Maha Kuasa, Engkau Maha Baik dan Engkau pasti akan menyelamatkan aku”. Alam tetap tidak berubah, hujan terus turun hingga akhirnya menenggelamkan sang pemuka agama hingga dia meninggal dunia.

Setelah meninggal dan tiba di akhirat dia tampak kecewa dan marah kepada Tuhan, dia berteriak “Tuhan Engkau sudah jahat, engkau tidak adil! Aku setiap hari mentaati ajaranMu dan menghindari laranganMu dan aku terus berdoa di saat aku kesusahan tetapi mengapa Engkau tidak menyelematkan aku dari banjir ? Aku telah berdoa dan aku percaya Engkau akan menolong tetapi mengapa Engkau tidak menolong aku dan membuat aku akhirnya meninggal !

Kemudian Tuhan berkata “Pak anda saja yang tidak tahu diri! Aku selalu mendengar doa kamu setiap hari, setiap jam, setiap menit bahkan setiap detik dan Aku selalu membantu kamu di saat kamu susah. Ketika banjir semata kaki aku sudah mengirimkan tukang ojek untuk menolongmu tetapi kamu tolak, ketika banjir sepaha aku sudah mengirimkan supir truk untuk menolongmu tetapi kamu tolak dan ketika banjir sedada aku mengirimkan perahu untuk menolongmu tetapi tetap kamu tolak”.

Berdoa Minta Uang, Dikasih Malah Ditolak

Apa pesan moral dari cerita ini ? Tuhan sungguh baik dan Dia sebenarnya selalu menjawab doa-doa kita termasuk ketika kita berdoa minta uang tetapi kadang kitalah yang tidak peka sehingga menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Tuhan dan tidak jarang akhirnya kita sering menyalahkan Tuhan.

Jadi mungkinkah pekerjaan tambahan dari atasan kita dan permintaan pulang lebih malam sebenarnya adalah jawaban Tuhan atas doa kita “Tuhan berikanlah rezeki yang melimpah kepada saya”? Tetapi karena kita sering menolaknya maka kita tetap tidak mendapatkan rezeki lebih banyak. Sekarang coba renungkan apabila kita menerima dan melakukannya dengan baik dan penuh sukacita mungkinkah kita semakin disenangi oleh atasan kita dan akhirnya kita dipromosikan dan akhirnya mendapatkan uang yang lebih banyak ?

Kita tidak pernah tahu jalan Tuhan itu seperti apa tetapi kita percaya Tuhan itu MAHA BAIK dan MAHA TAHU.

Salam Prestasi,
Andreas Hartono

4 thoughts on “Berdoa Minta Uang Dikasih Malah Ditolak”

  1. Mohon untuk diperbaiki tulisan Anda : “Kemudian Tuhan bangkit dari tempat duduknya dan dia berkata”. Seperti yang kita ketahui bahwa Tuhan itu tidak membutuhkan apapun di dunia ini.Karena Dia-lah yang menciptakan semua ini.Dalam salah satu sifat-Nya disebutkan “Qiyamuhu Binafsihi” yang artinya Tuhan itu “berdiri sendiri” tidak membutuhkan apapun, termasuk juga kursi,rumah,tubuh,ataupun lainnya. Dan juga “Mukholafatulil Hawaditsi” atw berbeda dengan makhluk apapun, sehingga kita sendiri tidak akan pernah tahu Dzat-Nya didunia ini, kecuali bagi orang2 sholeh di akhirat kelak.
    Sekali Lagi, mohon untuk tidak membuat cerita yang berkaitan dengan Dzat Tuhan (Allah).Semoga Allah membersihkan kita dari sifat musyrik.
    Terima Kasih.

  2. Pada topik ini, saya ingat sebuah khotbah dari seorang bpk pendeta dalam khotbahnya yg berjudul “kebutuhan vs keinginan” beberapa bulan yang lalu.
    Apa bedanya antara kebutuhan dan keinginan?
    Kebutuhan = segala sesuatu yg sifatnya mendesak, primer, sangat dibutuhkan oleh manusia. misal: sandang, pangan, papan.
    Dan apakah keinginan itu? Keinginan hanyalah sesuatu yg tdk mendesak, bahkan sebenarnya tanpa itu pun manusia bisa hidup. Misal: mobil mewah, rumah besar, pakaian mahal.
    Yg pada kenyataannya apabila keinginan tsb terpenuhi, maka si manusia ingin mendapatkan yg lebih, lebih dan lebih lagi.

    Dalam beberapa bagian di Kitab Suci, dikatakan bahwa Tuhan sendiri akan mencukupi umatNya, tidak akan meninggalkan umatnya kelaparan.

    Kemudian sang pendeta pun bertanya pada umatnya, apakah ada di antara kalian yg saat ini sedang kelaparan, tidak punya pakaian atau tidak punya rumah tempat berlindung dari panas dan hujan?
    Jawabannya: tidak ada.
    Itu menandakan, memang Tuhan mencukupi KEBUTUHAN umatNya, tidak ada yg berkekurangan, selama umatNya berusaha. Tuhan menyediakan, tapi harus digarisbawahi bahwa Dia tidak menyodorkan.

    Sedangkan bagaimana dengan doa minta mobil, handphone, hadiah?
    Bahwasanya terkadang kita menginginkan, bukan membutuhkan. Tapi kita berdoa mati-matian utk mendapatkannya. Dan apabila tidak tercapai, kita kemudian berpikir.. kok Tuhan tidak mendengar dan menjawab doa saya yah?

    Sekali lagi, apapun doa kita, selain kita harus tetap berusaha, pada dasarnya kita juga harus menilik balik, apakah itu adalah sebuah kebutuhan atau hanya sebuah keinginan?
    Tapi, dari semua yg dijabarkan di atas, si pengkhotbah tidak me-mindset bahwa umatnya tidak bisa meminta sebuah keinginan dalam doanya yah.. hehe.. Salam.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *