Kelembutan vs Kekerasan

Kelembutan vs Kekerasan

Minggu lalu dalam sebuah perjalanan saya menggunakan pesawat terbang. Pada saat take off situasi sangat baik dan pada saat di udara pun situasi sangat baik. Saya sejenak tertidur dalam kenyamanan pesawat terbang Airbus yang masih sangat gress tersebut. Ketika tertidur tiba-tiba saya dikagetkan dengan pesawat yang terguncang dan tanda sabuk pengaman dinyalakan. Saya kemudian melihat keluar melalui jendela apa yang terjadi ? Ketika saya melihat keluar yang ada hanya kepulan awan berwarna putih di kiri dan kanan pesawat. Tidak ada gangguan apapun dengan pesawat dan saya tersadar mengapa pesawat terguncang hanyalah karena ia melewati awan yang cukup tebal.

Seteleh menembus awan yang tebal tadi pesawat kembali normal dan kemudian saya mulai berpikir mungkin inilah salah satu contoh pepatah yang dikatakan oleh orang bahwa hadapilah segala sesuatu dengan kelembutan maka niscaya sesuatu yang keras sekalipun akan goyah secara perlahan-lahan.

Bayangkan dan rasakan betapa beratdan kerasnya sebuah pesawat ternyata dia goyah begitu dihadapkan pada sekumpulan awan yang tidak lain hanyalah uap air yang sangat lembut dan halus.

Dalam salah satu situs tentang ajaran TAO dikatakan bahwa kelembutan biasanya jauh lebih tahan terhadap godaan dan waktu dibandingkan dengan kekerasan. Ilustrasinya adalah gigi dan lidah yang sama-sama berada dalam mulut dan rumput serta pohon dalam sebuah ladang. Ketika orang semakin tua maka manakah yang lebih cepat rusak ? Gigi atau lidahnya ? Demikian juga ketika angin topan datang menghujam sebuah ladang, mana yang lebih hancur ? Pohon atau rumput ?

Sebuah ilustrasi yang sangat menarik dan semoga kita mengakhiri minggu ini dan mengawali minggu depan dengan sebuah kelemah lembutan sehingga masalah keras apapun yang kita hadapi di tahun 2009 bisa kita lalui dengan bijaksana.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *